Taman Hutan Raya Pertama di Indonesia

Mendaki Dago hingga Maribaya (Bagian 2)
(baca Bagian 1)

Tahura atau secara lengkap disebut Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang terletak di Kota Bandung, Indonesia. Luasnya mencapai 590 hektar membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya (Wikipedia).

Taman yang pernah dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda (1912) ini dulunya berbentuk hutan lindung dengan nama Hutan Lindung Gunung Pulosari. Peresmian Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dilakukan pada tanggal 14 Januari 1985 yang bertepatan dengan hari kelahiran Bapak Ir. H. Djuanda. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai Taman Hutan Raya pertama di Indonesia.

Sebagai salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang tentunya berfungsi sebagai penyangga kehidupan warga Bandung, Tahura merupakan ruang belajar yang cukup menyenangkan. Apapun bisa kita pelajari disini, Sejarah, Geologi, Biologi, Fisika, Sosial Ekonomi, dan tentu saja Kesegaran Jasmani 😉

Untuk mencapai Tahura bisa dari arah selatan (Dago) atau utara (Lembang – Maribaya) dengan menggunakan kendaraan umum, pribadi, maupun berjalan kaki seperti yang kami lakukan 🙂 Ini merupakan pertama kalinya aku ke Tahura. Sangat menarik, tentu saja menarik karena kesana dengan berjalan kaki, mungkin lain kali bisa dengan berlari. yaa lain kali..

Jalur trekking Tahura tidak begitu sulit, sebagian besar beraspal dan berpaving batu kali (agak licin setelah hujan). Dan tak perlu khawatir akan kehabisan bekal makanan/minuman selama trekking, karena hampir di setiap 100 m, kita akan dimanjakan dengan adanya ‘warung’. Seperti yang menyambut kami setelah tak jauh berjalan sekitar 50 m dari gerbang masuk Tahura ini.. tara.. Sosis Bakar 😀

Karena kami masuk Tahura dari arah selatan, rute trekking kami yang pertama adalah Goa Jepang – Goa Belanda lalu lanjut mendaki ke Curug Omas dengan jarak tempuh kurang lebih 6 km selama 3 jam. Bagi yang tidak kuat berjalan kaki, di dalam Tahura banyak tersedia Ojek yang siap mengantarkan ke tujuan. Namun sayang kan kalau udara sesegar ini dilewatkan begitu saja dan tentunya banyak hal yang menarik yang bakal kita temui sepanjang trekking 😉

selanjutnya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.