Nenekku, biasa aku panggil mbah atau embah.
Embahku itu pinter masak. Aku suka banget ama ayam panggang buatannya. Dia juga yang pertama kali mengajari aku bagaimana caranya mencuci baju. Dia suka membuatkan aku bubur roti, yaitu roti tawar pakai santan. Dia yang selalu dongeng’in aku sebelum tidur.. Dia yang nyelamatin aku waktu aku dimarahin ama bapakku..
Trus apa lagi yah..
Oh iyah.. Dia suka sekali ama bunga melati.. karena dia penggemar berat ibu Tien Soeharto. Di rumah mbahku dulu (yang sekarang sudah dijual.. hiks) mbahku punya banyak tanaman melati dalam pot dekat pohon belimbing tua di teras tengah. Dia selalu menyimpan beberapa bunga melati di saku jaket rajutnya yang berwarna coklat, tapi bukan untuk dimakan yaaah.. Cuma disimpan aja biar wangi. Tak jarang, melati itu juga di sebar di atas tempat tidur biar kasurnya wangi.. (udah kayak ranjang pengantin baru ajah.. hehehe).
Selain melati, dia juga menyimpan tasbih putih kecil, obat tetes mata rohto, dan balsem lion head disakunya. Benda-benda ajaib ini tak pernah berpindah tempat dari dalam saku jaket mbahku. Kecuali aku yang iseng mengambil tanpa mengembalikan ke tempat asalnya lagi. Hehehe.
Dan sekarang aku jadi mengikuti jejaknya, baca: suka ama balsem.. 🙂
Banyak juga hal lucu yang diperbuat mbahku.
Waktu itu aku sedang bercanda dengan kakakku, tiba-tiba dia datang ke arah kami dan berkata, “aku tadi mandi trus keramas pake shampomu kok ga enak sih?? shamponya aneh, ga ada busanya, lengket pula, emang itu untuk rambut apa??”. Kami berdua saling pandang sambil berkata lirih, “emang shampo yang mana??”. Kami lalu pergi ke kamar mandi dan mbah mengambil shampo yang tadi dipakenya keramas trus menunjukkannya kepada kami.. Lalu kami pun spontan tertawa terbahak-bahak.. huuaaahhh, lha wong ternyata yang dipake keramas mbahku itu pasta gigi cair yang memang sih botolnya mirip shampo..
Oalah, mbah mbah..
Waktu itu juga pernah, siang-siang aku pergi ke dapur, mencari sesuatu yang bisa bikin seger kerongkongan. Aku lalu buka kulkas dan melihat semangka yang merah merona.. Waahh, spontan dan tanpa basa basi aku langsung mengirisnya besar-besar dan melahapnya.. Tapi kemudian, mukaku nyengir.. Kok semangkanya berasa sabun sih?? Aku pikir cuma perasaanku aja, tapi kok rasa sabunnya tambah lama tambah berasa di setiap gigitan.. Wah, aku lalu buka kulkas lagi dan mengecek semangkanya, lalu..
Haaahhhh??!! aku kaget setengah mati ketika melihat ada pewangi pakaian bertengger di dalam kulkas pas diatas semangka. Letaknya yang agak miring cukup untuk membuat cairannya yang wangi dan bisa melembutkan pakaian itu sedikit demi sedikit menetes kebawah, iiyaah.. menetes dan mendarat sempurna di atas permukaan semangka yang halus dan merah merona itu..
AAARGGHH.. nafsuku untuk melahap semangka yang segar itu langsung surut.. Aku lalu menginterogasi seisi rumah dan mencari tau siapa pelaku iseng yang menaruh pewangi pakaian di dalam kulkas. Adikku yang paling bandel di rumah pun terkena dampratanku. Tapi ternyata bukan dia.. Lalu siapa?? Iyaaahh.. bisa ditebak.. Embahku lah tersangkanya. Diapun dengan innocent berkata, “Lha wong aku kira minuman.. Yaa aku taruh di kulkas biar dingin..”
Akupun terdiam dan berteriak dalam hati.. Embaahhhhhh..!!!!
Dedicated to my beloved grandma, I hope we can meet again someday..
I’m missing u so much.. Rest in Peace..