Separador de vagina

Aku dan kamu suatu hari ….

“Sudah lama aku ingin punya ‘separador de vagina‘. Ini ada yang terbuat dari kayu, lucu. Aku beli, ya?” kataku suatu sore.

Mendengar apa kataku barusan, raut mukamu sontak kaget bukan main. “Hah?!?! Apa??? Separador de vagina???” (zoom in zoom out bak adegan sinetron).

Kamu bingung, aku pun makin bingung.

Namun, tak lama …. Ahhh …. Ulala, lagi-lagi aku keseleo lidah gara-gara salah ucap “página(s)” jadi “vagina“. Jadi, alih-alih “separador de páginas” (pemisah atau—dalam konteks ini adalah— penahan halaman buku), aku mengatakan “separador de vagina” (yang tentu saja artinya adalah penahan vagina).

“Hahahaha, bukan. Maksudku separador de páginas. Itu lho, yang buat menahan halaman buku biar tetap terbuka pas kita baca,” kataku sambil tertawa ngakak dan geli membayangkan “separador de vagina” betulan.

“Oooh, bukan yang itu ya,” katamu sambil ketawa nyengir.

“Nih, separador de vaginamu sudah datang,” tulismu di sebuah pesan teks dan diikuti sebuah foto di bawahnya.

Aku yang waktu itu sedang di atas metro menuju Barcelona jadi cekikikan sendiri.

Separador de páginas en uso

Book Page Holder, product by Tilisma

Perbedaan Verba Saber dan Poder dalam bahasa Spanyol

Suatu hari di taksi, sambil melihat sebuah papan iklan komestik di pinggir jalan, suamiku berkomentar:

¿Sus pestañas son reales?” (Itu bulu matanya beneran?) tanyanya sambil menunjuk ke arah model yang ada di papan iklan.
No. Creo que son extensiones,” (Nggak. Kayaknya itu bulu mata palsu) jawabku singkat tanpa pikir panjang.
Y yo, no puedo maquillarme mis ojos así,” (Aku sendiri sih nggak bisa dandan/pasang bulu mata kayak begitu) tambahku.
¿No puedes? Por qué? No tienes ojos?” (Nggak bisa??? Kenapa??? Kamu nggak punya mata???) tanyanya bingung.

Mendengar jawabannya, aku jadi ikut bingung.

Aku masih ingat percakapan kami ini. Dia bingung karena aku jawabnya “no puedo” (“puedo” dari verba poder) dan seharusnya aku jawab “no sé” (dari verba saber).

Sebenarnya kalau kita ingin berkata “bisa” dalam bahasa Spanyol, kita dapat menggunakan dua verba tersebut, tetapi “bisa” yang dimaksud dua verba ini berbeda konteks maknanya.

Poder berarti “bisa” dalam konteks sanggup atau mampu secara fisik/psikologis tanpa adanya hambatan atau suatu hal yang menghalangi. Poder juga berarti “boleh”. Saber berarti “bisa” dalam konteks tahu bagaimana caranya melakukan sesuatu.

Contoh:

“Kamu bisa berenang?”
“Ya, bisa dong.”
“Tapi kamu tidak bisa (tidak boleh) berenang di sini.”
“Lho, kenapa?”
“Karena berenang di sini dilarang.”

“¿Sabes nadar?” — (verba Saber)
“Sí, claro.”
“Pero no puedes nadar aquí.” — (verba Poder)
“¿Por qué?
“Aquí está prohibido.”

From https://www.thepunctuationguide.com/em-dash.html
© 2020 thepunctuationguide.com

From https://www.thepunctuationguide.com/em-dash.html
© 2020 thepunctuationguide.co

Jadi pada percakapan pertama kami di atas, mas suami tentu saja bingung waktu aku bilang “no puedo maquillarme mis ojos …” karena yang ada di pikiran dia: aku tidak bisa karena ada hal atau hambatan yang membuatku tidak bisa dandan. Tidak punya mata contoh ekstremnya.

Ngopi

Aku dan kamu, suatu hari ….

Setelah makan siang, kita ngobrol sambil tiduran di sofa.

Kamu: Jadi mau nonton film apa baca buku?

Aku: Nonton dulu, habis gitu kita ngopi dan ngeteh di luar.

Kamu: Aku gak pengen nonton sebenernya. Pengen baca buku.

Aku: Ya udah, kita ngopi di luar sambil baca buku.

Kamu: Kita keluar ngopi aja terus pulang baca buku.

Aku: Ya udah ngopi di rumah aja sambil baca buku.

Kamu: Kan pengennya jalan-jalan.

Aku: Gimana sih, terserah ah.

Kamu: Ya udah terserah kamu aja.

Aku: Ih, kok.

Kamu: ….gu68;’……@#$%

Aku: ……….^&(>?…………….

—(hening)—

Aku dan kamu: zzzzzzzzzzz.. akhirnya ketiduran di sofa dan kita ngopi di dalam mimpi.

-sekian-

Korra-korra

Aku dan kamu, suatu hari ….

Kamu: Aku mau fregar dulu yah. Eh bahasa Indonesianya fregar apaan?
Aku: Cuci piring.
Kamu: Apa? Kuchiping??
Aku: Cu-ci-pi-ring
Kamu: Chuchii pirim
Aku: pi-ring.. ringgggg
Kamu: Ah susah. Kalau basa jawanya apa?
Aku: Kora-kora.
Kamu: Korra-korra.. itu aja deh lebih gampang. Aku mau korra-korra dulu yah.
Aku: …… (terserah deh)

-sekian-